IBADAH SOLAT Sudah Tidak Lagi Berkesan Dalam Kehidupan berBANGSA & berNEGARA ?!

Mengapa Ibadah SOLAT kita [umat Islam] selama berbelas-belas tahun bahkan berpuluh-puluh tahun tidak memberi kesan apa-apa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara? Yaitu tidak mampu membina pribadi-pribadi dan masyarakat yang agung yang berakhlak, bersih, berdisiplin, sabar, jujur, amanah, adil, tawadhuk, pemaaf ,aman, damai, makmur dan mendapat keampunan Tuhan…?

bentrokan.jpg

~ Setiap hari 5 kali kita menghadap Tuhan, ketika menghadapNya itu kita selalu mengakhirinya dengan ucapan SALAM ke kanan dan ke kiri, yang kalau kita hayati sesungguhnya kita sedang berjanji kepada Tuhan Yang Maha Agung bahwa kita akan menebarkan keselamatan dan kasih sayang kepada seluruh makhluk Tuhan di muka bumi ini… Apakah janji hanya tinggal janji…!? ~

Setidaknya inilah diantara jawabannya :

1. Ibadah TANPA PENGHAYATAN tidak akan memberi kesan.

Kita diberi ilmu tentang ibadah, baik itu ibadah fardlu maupun ibadah sunat tetapi hanya sebatas yang bersangkut paut dengan hukum-hukum tentang syaratnya, rukunnya, sah dan batalnya saja. Oleh itu dalam beribadah, hanya itulah yang kita jaga selama ini yaitu syaratnya, rukunnya, sah dan batalnya saja. Tidak lebih dari itu, bab penghayatan tidak pernah diajarkan. Begitu juga dalam ibadah puasa dan haji. Ilmu lain termasuk falsafahnya tidak diajarkan. Kefahaman dan penghayatan pun tidak diajarkan. Kalau begitu keadaannya bagaimana boleh ibadah itu dapat dihayati dan berkesan dalam hati ?

shollu.jpg

Kalau ibadah penting seperti solat yang menjadi tiang agama dan ibu segala ibadah pun hanya diajarkan syarat, rukun, sah dan batalnya saja. Tetapi ilmu falsafah, kefahaman dan penghayatannya tidak diajarkan, maka rugilah kita. Itulah yang berdampak pada kehidupan hari ini.

Fenomena ini sebetulnya sudah lama berlaku selama 700 tahun semenjak jatuhnya empire Islam. Ilmu ibadah yang kita pelajari selama ini menjadi sangat terbatas. Ilmu ibadah yang diajarksn sama tidak lagi menyentuh tentang ruh ibadah atau hikmah dalam ibadah. Sebab itulah kita lihat, orang yang banyak ibadah dan banyak bersolat pun, tidak memberi kesan pada diri dan hati mereka. Akhlak mereka tidak banyak berubah. Bahkan orang yang banyak ibadah menjadi lebih beku, tidak aktif, tidak produktif dan sangat pasif.

Sabda Rasulullah SAW:

Maksudnya: “Barangsiapa yang sembahyangnya tidak dapat mencegahnya daripada maksiat dan kemungkaran, maka tidak bertambah dekat dia dengan Allah, melainkan bertambah jauh dari Allah.” (Riwayat At Tabrani)

Ibadah tanpa penghayatan dan dijiwai ini tidak memberi apa-apa kekuatan. Ibadah seperti ini tidak dapat melahirkan bangsa yang kuat dan yang mempunyai peribadi yang agung. Dalam perintah Tuhan supaya kita beribadah itu terkandung ubat untuk bagaimana kita boleh melahirkan bangsa yang gagah dan agung, yang dapat menguasai dunia. Tetapi disebabkan ibadah kita itu hanya ibadah lahir , tidak ada jiwa, tidak ada roh dan tidak dihayati, kita bersolat atau tidak bersolat, kita beribadah atau tidak beribadah, sama saja kesannya kepada kita.

2. Tidak ada ilmu tentang Tuhan [ artinya tidak mengenal siapa yang kita SEMBAH ketika SOLAT ].

 

Solat atau sembahyang itu, diantara tujuannya ialah untuk mengingatkan dan menyadarkan manusia tentang Tuhan. Bukan untuk mengajar manusia tentang Tuhan tetapi untuk mengingatkan dan menyadarkan manusia tentang Tuhan. Manusia sepatutnya sudah ada ilmu dan faham tentang Tuhan diluar sembahyang. Cuma, manusia atau insan itu sifatnya adalah pelupa. Walaupun manusia itu ada ilmu dan faham tentang Tuhan diluar sembahyang tetapi mereka tetap akan lupa. Itulah sifat manusia. Istilah insan adalah dari istilah ‘ins’ dalam bahasa Arab yang maksudnya pelupa.

Solat atau sembahyang akan hanya memberi kesan pada orang yang sudah ada ilmu dan faham tentang Tuhan. Maka dalam sembahyang, dia hanya akan di ingat-ingatkan dan disedarkan lagi. Lima kali sehari semalam, Allah ingat-ingatkan dia tentang Tuhan untuk menampung sifat pelupanya itu supaya dia jangan terus lupa. Itulah rahmat dan kasih sayang Tuhan.

Sembahyang hanya boleh menyedarkan orang yang sudah ada ilmu dan faham tentang Tuhan. Tetapi bagi kebanyakan umat Islam, diluar sembahyang dan dalam kehidupan seharian, mereka memang tidak ada ilmu dan tidak faham tentang Tuhan. Kalau diluar sembahyang sudah jahil, tidak ada ilmu dan tidak faham, bagaimana untuk mengingati Tuhan dalam sembahyang. Bagaimana dapat mengingati perkara yang kita tidak pernah tahu dan tidak pernah faham. Ini perkara mustahil. Orang yang tidak ada ilmu dan tidak faham tentang Tuhan sangat susah untuk disedarkan. Orang macam ini, sembahyang tidak ada makna baginya. Terpekik terlolong dalam sembahyang pun tidak jadi apa-apa. Dia tidak ubah seperti orang gila.

Inilah juga sebab kenapa ibadah terutama solat atau sembahyang itu tidak mendidik kita. Umat Islam rata-rata memang tidak ada ilmu dan tidak faham tentang Tuhan dan sifat-sifat Tuhan. Sembahyang tidak membawa mereka kepada Tuhan. Jauh sekali mengingatkan mereka tentang Tuhan. Mereka tidak kenal Tuhan yang mereka sembah.

 

9 comments on “IBADAH SOLAT Sudah Tidak Lagi Berkesan Dalam Kehidupan berBANGSA & berNEGARA ?!

  1. Ya Allah,

    Terimalah sholat kami, berdiri kami, rukuk dan sujud kami dan jadikanlah setiap ibadah yang kami lakukan berkesan dan mendarah daging dalam setiap tindak tanduk keseharian kami, karena Engkaulah yang lebih tahu kekurangan kami… 😦

  2. masalahnya, gimana kalo merasa sudah betul? tanpa liat realitas bahwa makin banyak orang bergelar hari, tapi hidup kita tak kunjung diperbaiki. pokok dikerjakan, bukan lagi didirikan. mudah-mudahan aja di masa depan ada banyak perubahan…

  3. Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
    Tujuan penting agama pada intinya adalah membentk akhlak manusia, baik akhlak terhadap sesama makhluk, terlebih kepada Allah SWT. Pengajaran tersebut terdapa dalam hampir semua doktrin sentral Islam dan aturan-aturan ubudiyah dan muamalah. Termasuk di dalamnya salat.

    Di Dalam salat terdapat begitu banyak pesan-pesan dalam bentuk simbol gerakan dan bacaan. Yang jika kita mau memaknai maknanya, akan sampailah kita kepada hakikat pesan di dalamnya.

    Terimakasih, postingannya sangat menggugah.

  4. ada cerita dari kerabat yang baru menunaikan haji..
    sedihnya, orang-orang yang baru selesai menunaikan shalat jum’at disana, berkelahi..
    perkelahian antar pedagang-pedagang & sopir-sopir bus..

    misalkan lagi, artis penyanyi-penyanyi kita, setelah mereka katakan bahwa mereka shalat (yang di dalam shalat berjanji) : shalatku,ibadahku,hidupku dan matiku hanya untuk Tuhan semesta alam..
    tapi setelah itu, nyanyian nya memuja-muja lawan jenis.. : “kamulah hidupku, cintaku hanya untukmu,etc”

    lhahhh… yang bener yang mana nih…? dengan Tuhan ga ada main-main lho 😦

    lalu, yang paling sering kita jumpai, kaum wanita yang enggan menggunakan jilbab, berkata : “ah, ga usah pake jilbab dulu, yang penting kan hati, yang penting shalatnya ga bolong-bolong..” apa yang wujud secara lahiriah, itu buahnya dari hati lho

    sebenarnya perkara menutup aurat itu kan sebagai tanda kasih sayang Allah agar wanita itu terlindungi, terjaga harga dirinya.. segala yang datang dari Allah itu adalah yang terbaik buat kita.. cuma, kita aja yang belum pandai menerimanya 🙂

    sepatutnya kita malu dengan Tuhan..

  5. Setiap hari 5 kali kita menghadap Tuhan, ketika menghadapNya itu kita selalu mengakhirinya dengan ucapan SALAM ke kanan dan ke kiri, yang kalau kita hayati sesungguhnya kita sedang berjanji kepada Tuhan Yang Maha Agung bahwa kita akan menebarkan keselamatan dan kasih sayang kepada seluruh makhluk Tuhan di muka bumi ini… Apakah janji hanya tinggal janji…!?

    Beginilah jika kita hanya melakukan sholat sekedar kewajiban, bukan merasakannya sebagai kebutuhan dan wasilah memohon petunjuk dan bimbingan dalam iman dan perbaikan akhlak pada sesama makhluk…

    Malu kami pada-Mu ya Allah 😦

  6. Padahal Solat adalah perkara yang akan ditanya pertama kali di akhirat.Solat yang dihayati juga dapat mencegah dari perbuatan jahat…

    Sebaiknya PEMERINTAH mengadakan KAMPANYE tentang SOLAT [jika negara ini mau baik] yaitu dengan kembali melakukan motivasi dan tarbiyah kepada masyarakat bangsa dan negara secara sungguh2, yang selama ini tidak diperhatikan.Agar kita semua kembali menghayati Tuhan yang Maha Hebat…

    Tentu saja untuk ini diperlukan PEMIMPIN yang bertaqwa da berwibawa…

  7. Pingback: Sebuah KAMPANYE tentang SOLAT (I): SOLAT Membina Bangsa Yang RAJIN ! « ~ABOUTMIRACLE~

Leave a comment